Kinerja Keuangan Baik, Saham Emiten Telco Masih Tumbuh Positif
Sebagai emiten industri telco terbesar di Tanah Air, kinerja saham TLKM merupakan yang paling unggul diantara emiten telco lainnya.
Adapun menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Kamis (21/7), kinerja saham year to date (YTD) emiten ini tumbuh sebesar 5,45 persen.
Tumbuhnya saham TLKM diiringi dengan kinerja keuangan yang baik pada triwulan I-2022. Di periode ini, emiten BUMN ini mencetak pendapatan bersih hingga Rp35,21 triliun.
Sementara laba bersih yang dibukukan mencapai Rp6,12 triliun atau tumbuh sebesar 1,73 persen. Ini menjadi satu-satunya emiten telco yang laba bersihnya masih bertumbuh di triwulan I-2022.
Tumbuhnya laba bersih TLKM didukung oleh meningkatnya pendapatan bersihnya. Adapun dalam laporan keuangannya disebutkan, pendapatan bersih TLKM sebagian besar disumbang oleh pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar 56,83 persen.
Sementara sumber pendapatan dari segmen tersebut pada triwulan pertama tahun ini yaitu mencapai Rp20,01 triliun.
Menyusul TLKM, ISAT menjadi emiten kedua yang sahamnya tumbuh positif sepanjang tahun 2022. Adapun sebagaimana dilansir dari data BEI, saham ISAT naik 4,84 persen secara YTD. Tumbuhnya saham ISAT didukung oleh pendapatan bersih yang melesat signifikan mencapai 48,02 persen.
Pada triwulan I-2022, ISAT memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp10,87 triliun. Walaupun memang, laba bersihnya merosot dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp139,09 miliar. Adapun persentase penurunannya mencapai minus 25,22 persen.
Dibanding emiten telco lain, EXCL mencatatkan kinerja saham terburuk, yakni terkontraksi hingga minus 22,40 persen. Merosotnya saham EXCL terjadi di tengah laba bersih perusahaan yang anjlok hingga 56,60 persen di triwulan I-2022.
Adapun pendapatan bersih emiten ini mencapai Rp6,74 triliun. Meskipun mengalami penurunan yang signifikan, EXCL masih mampu membukukan laba bersihnya pada periode ini sebesar Rp139,09 miliar.
Terakhir yakni FREN yang kinerja sahamnya cenderung datar atau berada di angka 0 persen secara YTD. Meski demikian, kinerja keuangan FREN tumbuh pesat seiring keberhasilan emiten membalik rugi menjadi laba.
Pada triwulan I-2022, FREN berhasil membukukan laba sebesar Rp24,8 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu,emiten ini masih menanggung rugi sebesar Rp396,82 miliar.
Melesatnya pendapatan perusahaan ditopang oleh pendapatan jasa telekomunikasi dari segmen data sebesar Rp2,41 triliun atau tumbuh 9,18 persen. Sementara pendapatan lain-lain turut meningkat sebesar 66,80 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp151,76 miliar.
Meski kinerja saham YTD FREN cenderung datar, pada Rabu (13/7) lalu, saham FREN melejit hingga 6,10 persen menjadi Rp87/saham.
Melesatnya saham emiten ini seiring dengan sentimen data center yang hendak dibangun oleh FREN di tahun ini. Proyek data center ini merupakan kerjasama antara emiten dengan perusahaan dari Dubai. (ADF)
Periset: Melati Kristina