sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Nasib Emiten Pendatang Baru Tahun Ini, dari Cuan hingga Nyungsep ke Level Gocap

Market news editor Melati Kristina - Riset
18/07/2022 07:00 WIB
Dari 25 perusahaan yang melantai di bursa, ada emiten yang sahamnya cuan bahkan ‘nyungsep’ di level gocap atau Rp50/saham.
Nasib Emiten Pendatang Baru Tahun Ini, dari Cuan hingga Nyungsep ke Level Gocap. (Foto: MNC Media)
Nasib Emiten Pendatang Baru Tahun Ini, dari Cuan hingga Nyungsep ke Level Gocap. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Sepanjang tahun 2022, sebanyak 25 perusahaan tercatat melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

Emiten-emiten yang melantai pada bursa tersebut berasal dari berbagai sektor seperti teknologi, layanan kesehatan, pariwisata, pertambangan, barang konsumsi, dan lain sebagainya.

Adapun berdasarkan riset Tim Riset IDX Channel bersumber dari e-ipo, lima emiten dengan harga penawaran tertinggi adalah PT Murni Sadar Tbk (MTMH), PT Champ Resto Indonesia (ENAK), PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

MTMH menjadi emiten dengan harga penawaran tertinggi di bursa, yakni mencapai Rp1.280/saham. Sementara emiten yang melantai sejak 20 April 2022 kemarin bergerak di industri layanan kesehatan.

Selanjutnya yaitu ENAK, emiten yang bergerak di bidang pariwisata, restoran dan hotel. Menurut aktivitas pencatatan, Bursa Efek Indonesia (BEI), harga IPO emiten ini sebesar Rp850/saham. Adapun ENAK melantai di bursa sejak 8 Februari 2022 lalu.

STAA juga mencatatkan harga IPO yang tinggi, yakni mencapai Rp600/saham ketika melantai di bursa pada 10 Maret 2022. Emiten yang berpusat di Sumatera Utara ini bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit.

Selain STAA, emiten perkebunan lainnya yaitu TLDN juga manggung di bursa pada 12 April 2022. Sedangkan harga IPO TLDN sebesar Rp580/saham.

Sumber: Tim Riset IDX Channel, Bursa Efek Indonesia (BEI), Juli 2022 (data olahan)

Terakhir, yakni GOTO, yang melantai pada bursa pada 11 April 2022 lalu dengan harga penawaran saham mencapai Rp338/saham.

Tak hanya termasuk dalam emiten dengan harga IPO tertinggi, emiten teknologi ini juga meraup dana IPO terbanyak. Adapun dana IPO GOTO mencapai Rp13,73 triliun, salah satu yang terbesar di bursa.

Sama seperti GOTO, STAA juga menjadi salah satu dari lima emiten yang memiliki dana IPO yang tinggi di banding emiten lainnya. Adapun dana IPO emiten perkebunan ini mencapai Rp526,24 miliar.

Selain GOTO dan STAA, terdapat tiga emiten lainnya yang memiliki dana IPO yang tinggi. Emiten tersebut salah satunya adalah emiten PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) yang bergerak di bisnis lelang dan jual-beli mobil. Menurut data aktivitas pencatatan, BEI, dana IPO ASLC mencapai Rp6,53 triliun.

Selanjutnya, yaitu PT Adaro Minerals Indonesia atau ADMR. Emiten tambang batu bara ini mencatatkan dana IPO sebesar Rp660,71 miliar. ADMR melantai di bursa sejak 3 Januari 2022 lalu.

Perusahaan metaverse PT Wir Asia Tbk (WIRG) menjadi emiten terakhir dengan dana IPO tertinggi. Adapun dana IPO emiten yang melantai di bursa pada 4 April 2022 ini mencapai Rp431,89 miliar.

Sementara, dari 25 perusahaan yang melantai di bursa, sebanyak 8 emiten memulai harga IPO di level Rp100/saham.

Perusahaan tersebut adalah PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS), dan PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV).

Sedangkan empat perusahaan lainnya yang harga IPOnya sebesar Rp100/saham yakni PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO), PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), dan PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK).

Sumber: Tim Riset IDX Channel, Bursa Efek Indonesia (BEI), Juli 2022 (data olahan)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement