Namun, dengan beragam tekanan yang ada, harga tersebut terus menerus merosot dari waktu ke waktu. Saat menutup 2021 saja, misalnya, saham BUKA hanya diperdagangkan di level Rp430 per saham.
Di sepanjang 2022, nasib BUKA belum juga berubah. Sentimen negatif, diantaranya, digerakkan oleh kondisi bisnis startup secara keseluruhan yang mulai 'berdarah-darah', usai mengalami puncaknya dalam beberapa belakangan.
Saat ini, saham BUKA ditutup di level harga Rp228 per saham, anjlok 73,17 persen dari harga perdana, atau 78,49 persen dari posisi harga tertingginya di level Rp1.060 per saham.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
Di bawah nilai IPO BUKA, ada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) yang nilai IPO-nya mencapai Rp18,3 triliun. Dalam proses IPO tersebut, MTEL melepas 22,9 juta sahamnya ke publik dengan harga perdana sebesar Rp800 per saham.
Hingga saat ini, MTEL masih tercatat sebagai perusahaan menara telekomunikasi dengan jumlah kepemilikan terbesar di Asia Tenggara, yaitu mencapai lebih dari 35.000 menara.