Administrasi Biden juga merespon kebijakan OPEC dengan mengatakan bahwa pemotongan ini tidak disarankan. Semetara Gedung Putih telah melepas lebih dari 100 juta barel minyak mentah dari Cadangan Minyak Strategis AS sejak 2022 hingga saat ini.
Pada minggu lalu, Minyak mentah berjangka WTI sempat turun menuju USD72,5 per barel atau melemah 0,35% pada Kamis (30/3). Sementara, minyak mentah berjangka Brent merosot di bawah USD78 per barel atau turun 0,37% pada sesi yang sama.
Harga WTI dan Brent berjangka meluncur untuk sesi kedua berturut-turut setelah data resmi menunjukkan bahwa permintaan minyak sulingan (distillate oil) di AS turun ke level musiman terlemah sejak 2016 yang menunjukkan ekonomi mungkin melambat.
Rumor pemangkasan produksi minyak OPEC+ ini sebenarnya bukan barang baru.
Pada Selasa pagi (28/3), berkaca dari rencana pertemuan OPEC+ pada 03 April 2023 banyak analis telah memprediksi negara-negara Timur Tengah ini mungkin tergoda untuk melakukan pengurangan produksi untuk mengerek harga.
Arab Saudi sebagai pemimpin OPEC juga mengatakan kartel minyak harus menjaga pasokan tetap stabil untuk 2023 untuk mengantisipasi dan menavigasi pemulihan permintaan minyak global yang rapuh dan juga diselimuti oleh gejolak perbankan.