Sebagai informasi, IPCM mencatat pendapatan Rp697 miliar sepanjang tahun lalu. Perolehan ini naik 2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp682 miliar. Segmen penundaan kapal atawa towage masih menjadi kontributor utama pendapatan IPCM. Porsinya mencapai 88% dari pendapatan konsolidasi.
Sedangkan, segmen pemanduan kapal alias pilotage hanya berkontribusi sekitar 4% atau setara Rp25 miliar terhadap pendapatan konsolidasi. Kemudian, segmen jasa pengelolaan kapal menyumbang Rp56 miliar atau setara 8% terhadap pendapatan konsilidasi.
Meski demikian, sejumlah kenaikan pada pos pajak membuat beban operasional IPCM naik 237% secara tahunan menjadi Rp38,44 miliar. Sehingga, laba usaha Jasa Armada turun 18% menjadi Rp89,17 miliar.
Emiten berkode saham IPCM juga mencatat beban keuangan Rp4,62 miliar, melesat 29 kali lipat dari sebelumnya Rp154,92 juta. Dus, laba bersih IPCM di tahun 2020 turun 11% menjadi Rp80,23 miliar dari sebelumnya Rp90,05 miliar. (TYO)