Namun, Oyo sekarang mencoba menggalang dana dengan valuasi di kisaran USD2 miliar hingga USD2,3 miliar, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada TechCrunch.
Hingga saat ini, Oyo telah mengumpulkan lebih dari USD3 miliar dalam bentuk ekuitas dan utang.
Oyo, yang didukung oleh SoftBank, Peak XV, Lightspeed, Airbnb dan Microsoft, pernah dipuji sebagai disruptor dalam industri hotel hemat.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, startup ini mendapat kritik karena praktik bisnisnya, dan pada 2020 bahkan memberhentikan ribuan karyawan untuk memangkas biaya dan beban perusahaan.
Menurut The Economic Times, Rabu (22/5), Oyo memiliki kas sekitar USD200-250 juta di bank pada Februari, yang telah mengurangi beban operasionalnya secara signifikan, menurut orang-orang yang mengetahui kondisi keuangannya.