Yang kedua adalah keputusan apakah dividen tersebut memiliki sifat stabil atau tidak. Artinya, saat dividen bersifat stabil, maka jumlahnya dapat diperkirakan. Namun, saat sifat dividen tidak stabil, bisa diketahui bahwa jumlahnya dapat berubah-ubah atau bahkan tidak diberikan kepada investor karena alasan tertentu.
Keuntungan yang diterima investor dalam bentuk dividen terbagi ke dalam beberapa jenis. Lima jenis dividen yang paling umum, yaitu dividen tunai, dividen saham, dividen properti, dividen janji utang, dan dividen liquidating.
Dividen tunai, yaitu merupakan jenis dividen yang paling umum, di mana setiap pemegang saham akan menerima uang tunai dari perusahaan yang bersangkutan. Namun, penyalurannya dapat dilakukan melalui transfer maupun melalui cek.
Dividen saham, yaitu dividen yang diberikan dalam bentuk saham sehingga jumlah kepemilikan saham investor mengalami peningkatan. Saham yang dibagikan tersebut merupakan saham baru yang diterbitkan perusahaan.
Dividen properti atau yang bisa disebut juga dengan dividen aset, yaitu pembayaran keuntungan yang diberikan dalam bentuk barang. Dalam hal ini, perusahaan dapat membayar aset lain kepada pemegang saham, seperti sekuritas investas dan real estat.