Sedangkan BUMN yang menerbitakn surat utang pada kuartal III tahun ini, berasal dari sektor perbankan sebesar Rp6,04 triliun serta special purpose financial institution senilai Rp1,2 triliun.
Adapun penerbitan surat utang yang diperingkat Pefindo pada kuartal III tahun ini mencapai Rp37,68 triliun. Dari jumlah itu, sektor pulp & paper mendominasi mencapai Rp9,65 triliun, diikuti multifinance Rp6,28 triliun, dan perbankan Rp6,04 triliun.
Sementara perusahaan non-BUMN masih mendominasi nilai penerbitan surat utang yang diperingkat Pefindo, dengan nilai sebesar Rp30,25 triliun, sedangkan BUMN Rp7,42 triliun.
"Penerbitan surat utang yang diperingkat Pefindo total Rp37,7 triliun atau 79 persen dari total penerbitan surat utang Indonesia," ujar Niken.
Penerbitan surat utang yang diperingkat Pefindo oleh non-BUMN pada kuartal III tahun ini didominasi obligasi mencapai Rp24,96 triliun, disusul sukuk Rp4,59 triliun, dan MTN Rp700 miliar.