“(Kalau) besok dolarnya melemah, Rupiahnya menguat, sebaliknya kalau forex loss dampaknya turun. Tapi secara operasional kan bisa dilihat naik 17% dari dibayar,” kata Alexander.
Alexander menambahkan, sentimen pelemahan nilai tukar Rupiah yang saat ini tembus Rp16 ribu per USD juga tidak memengaruhi biaya konstruksi di IKN. Sebab, mayoritas material yang digunakan menurutnya masih mampu didatangkan dari dalam negeri.
Sebagai informasi, Pakuwon Jati mencatatkan laba bersih sebesar Rp330,91 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024. Jumlah ini turun 44,5 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai Rp595,38 miliar.
Dampaknya, laba per saham dasar melorot ke level Rp6,87 per lembar pada akhir Maret 2024. Sedangkan akhir Maret 2023 berada di level Rp12,36 per saham.