Nilai tersebut terhitung tumbuh hingga 65 persen dibanding perolehan pada periode sama tahun lalu, yang masih sebesar Rp6,1 triliun.
Dari keseluruhan nilai DPK tersebut, rasio dana murah (Current Account Saving Account/CASA) mendominasi dengan porsi mencapai 71,4 persen. Sementara sisanya sebesar 28,6 persen didapat dari produk deposito.
"Pertumbuhan jumlah nasabah dan DPK menunjukkan hasil dari komitmen Bank Jago untuk terus berinovasi serta memperdalam dan memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital," ujar Direktur Utama ARTO, Arief Harris Tandjung, dalam keterangan resminya.
Capaian tersebut, menurut Arif, menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Jago yang semakin tinggi dari waktu ke waktu.
Arief menjelaskan, Bank Jago melakukan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.