Melalui strategi tersebut, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp11,2 triliun per kuartal II-2023 atau tumbuh 54 persen dibandingkan realisasi kuartal II-2022 yang sebesar Rp7,3 triliun.
"Dalam meningkatkan penyaluran kredit, Bank Jago tetap melakukannya secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,2 persen, atau di bawah rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,5 persen," tutur Arief.
Seiring dengan kenaikan portofolio kredit dan pembiayaan syariah, Bank Jago sukses membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp832 miliar sepanjang semester I-2023.
Perolehan tersebut meningkat 30 persen dibanding capaian pada periode sama tahun lalu, yang masih sebesar Rp641 miliar.
Secara kumulatif, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih (net profit after tax) sebesar Rp41 miliar di semester I-2023, meningkat 40 persen dari laba bersih Rp29 miliar pada periode yang sama tahun lalu.