IDXChannel – Ada beberapa perbedaan 3 bursa saham China, Shanghai, Beijing, dan Shenzhen Stock Exchange yang perlu diketahui para investor.
Dilansir dari situs resmi OJK, bursa efek atau bursa saham merupakan pihak yang menyediakan dan menyelenggarakan sistem dan/atau sarana yang mempertemukan penjual dan juga pembeli efek. Beberapa negara di dunia ini memiliki bursa efeknya masing-masing. Bahkan, ada beberapa negara yang memiliki lebih dari satu bursa efek.
Shanghai Stock Exchange
Shanghai Stock Exchange atau SSE merupakan bursa saham terbesar di China. Dalam operasionalnya, SSE dijalankan oleh China Securities Regulatory Commision (CSRC) dan berhasil menempati urutan ketiga sebagai bursa efek terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya menurut data Statista.
Dalam SSE, terdapat dua kelas utama saham yang berlaku bagi tiap perusahaan terdaftar yang efeknya diperdagangkan, yakni A-shares dan B-shares. Keduanya memiliki perbedaan, yakni B-shares yang menggunakan dolar Amerika Serikat dan terbuka untuk investasi asing, sedangkan A-share menggunakan mata uang Yuan dan tersedia untuk investasi asing melalui program QFII.
Jika menilik sejarah perkembangan bursa efek China, bursa efek pertamanya dibuka pada 1860-an di Shanghai. Namun, bursa tersebut sempat tutup selama 41 tahun saat terjadi Revolusi Kebudayaan, dan kembali dibuka menjadi Shanghai Stock Exchange pada 1990.