Eka menjelaskan, MoU antara GRIA dan KSPSI merupakan kesepakatan awal yang akan berlanjut pada kerjasama yang bersifat lebih teknis.
Di antara implementasi MoU tersebut adalah kesepakatan bahwa Ingria akan memberikan sejumlah kemudahan bagi pekerja mendapatkan rumah bersubsidi.
"Misalnya, berupa DP yang ringan, harga jual yang terjangkau, atau penyediaan cluster perumahan yang bersifat kolektif untuk para pekerja yang tergabung dalam KSPSI," tutur Eka.
Selain itu, Eka juga menyinggung soal masih tingginya angka backlog perumahan di Indonesia. Pada 2023, misalnya, angka backlog di Indonesia tercatat telah mencapai 12,71 juta unit.
Karenanya, GRIA dikatakan Eka ingin berkontribusi nyata bagi pemenuhan rumah bagi para pekerja. Salah satunya dengan menggandeng KSPSI untuk menyediakan perumahan berkualitas dan terjangkau untuk para pekerja.