sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pertamina Geothermal (PGEO) Siap Garap Blok Panas Bumi Suswa di Kenya

Market news editor Fiki Ariyanti
06/12/2023 11:25 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melaksanakan joint statement kemitraan untuk melakukan pengembangan lapangan panas bumi Suswa di Kenya. 
Pertamina Geothermal (PGEO) Siap Garap Blok Panas Bumi Suswa di Kenya (Foto Dok PGEO)
Pertamina Geothermal (PGEO) Siap Garap Blok Panas Bumi Suswa di Kenya (Foto Dok PGEO)

IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melaksanakan joint statement kemitraan dengan Geothermal Development Company (GDC), dan salah satu pemegang saham PGE, Masdar. Ketiganya sepakat untuk melakukan pengembangan lapangan panas bumi Suswa di Kenya

Joint statement dilaksanakan pada perhelatan Conference of Parties (COP) ke-28 di Dubai, Uni Emirat Arab dan diumumkan oleh Presiden Republik Kenya, H.E. William Ruto pada Sabtu (2/12) waktu setempat. Tujuan dari joint statement ini adalah untuk mengakselerasi pengembangan lapangan panas bumi Suswa. 

“Kemitraan yang memiliki nilai investasi USD1,2 miliar ini ditujukan untuk pengembangan 300 MW tenaga panas bumi pada 2030. Infrastruktur awal proyek ini pun akan segera dimulai,” ujar H.E. William Ruto dalam keterangan resmi PGEO, Rabu (6/12).

Jika dihitung dengan asumsi kurs Jisdor Rp15.504 per USD, maka nilai investasi itu sekira Rp18,6 triliun.

Sementara itu, Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi mengatakan, PGE aktif menjalin kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan guna mengakselerasi pengembangan panas bumi. 

“Hal ini dilakukan dengan menjajaki pengaturan baru guna memasok listrik ramah lingkungan kepada pelanggan yang dapat membuat listrik panas bumi lebih mudah diakses, optimalisasi teknologi, serta kerja sama dengan lembaga keuangan yang berfokus pada ESG yang mampu membiayai atau membiayai kembali proyek-proyek baru panas bumi,” jelasnya. 

Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di 2030. 

“Jika pertumbuhan perseroan mengikuti rencana skenario agresif, Pertamina Geothermal Energy sendiri akan berkontribusi terhadap 5 persen pengurangan karbon nasional pada 2030, serta berkontribusi 89 juta ton penghindaran CO2 selama 10 tahun ke depan,” kata Julfi.

Selain itu, perseroan juga memiliki inisiatif beyond geothermal untuk mendorong upaya dekarbonisasi. 

“Strategi yang kami jalankan di antaranya dengan menjajaki bisnis rendah karbon, yaitu green hydrogen dan green methanol serta mempromosikan sistem kredit karbon di Indonesia yang sedang berkembang dengan memasok kredit karbon ke agregator utama Pertamina Geothermal Energy, yaitu Pertamina New Renewable Energy (PNRE),” ungkap Julfi.

Terkait dengan upaya memperluas dampak perseroan terhadap perjalanan dekarbonisasi di Indonesia, Julfi mengungkapkan, saat ini Pertamina Geothermal Energy sedang mengembangkan produk sekunder (secondary product) panas bumi.

“Beberapa produk sekunder yang sedang dikembangkan oleh perseroan, di antaranya green methanol, green hydrogen, dan ekstraksi silika,” imbuh Julfi.

(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement