Bahkan, Benny melihat BI masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga di semester II-2025. Jika hal itu terjadi, penurunan suku bunga diharapkan akan mendorong peningkatan daya beli dan konsumsi publik, di mana terdapat potensi peningkatan penyaluran kredit.
“Kredit akan naik, dan ini akan mendorong gairah aktivitas ekonomi di masyarakat tentunya,” ujar dia.
Di sektor domestik, Benny melihat adanya momentum yang bisa dimanfaatkan investor lokal. Penurunan valuasi aset kelas saham selama tiga bulan terakhir membuka peluang strategis bagi investor domestik untuk masuk ke saham perbankan, otomotif, dan properti.
“Dengan adanya potensi pemulihan, sektor-sektor ini juga menawarkan kesempatan untuk memperkuat portofolio yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang,” katanya.
Namun, dalam memanfaatkan peluang investasi ini, penting bagi setiap investor untuk menerapkan prinsip 2L yakni Logis dan Legal. Logis, secara sadar memastikan setiap keputusan didasarkan pada analisis yang rasional dan data yang valid. Legal, selalu mematuhi regulasi yang berlaku demi menjaga keamanan investasi.
“Dengan prinsip ini, investor dapat membangun portofolio yang kokoh, berkelanjutan, dan berdaya saing,” ujarnya.
(Dhera Arizona)