sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Prospek dan Target Saham GGRM, HMSP, WIIM Usai Cukai Rokok Batal Naik di 2026

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
06/10/2025 10:38 WIB
Keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok pada tahun fiskal 2026 membawa angin segar bagi emiten di sektor tembakau.
Keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok pada tahun 2026 membawa angin segar bagi emiten di sektor tembakau. (Foto: iNews Media Group)
Keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok pada tahun 2026 membawa angin segar bagi emiten di sektor tembakau. (Foto: iNews Media Group)

Dari sisi emiten, CGS International Sekuritas merekomendasikan tiga saham utama di sektor ini. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mendapatkan peringkat ADD dengan target harga Rp620 per saham. HMSP dinilai paling konsisten dalam membayar dividen dengan rasio 100 persen selama 12 tahun berturut-turut.

"HMSP juga menjadi pilihan utama kami di sektor ini mengingat kenaikan harga jual rata rata (ASP) yang konsisten dan bertahap," kata analis.

Sementara itu, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diberikan rekomendasi REDUCE dengan target harga Rp9.500 per saham. Analis menilai operasional bandara GGRM telah membebani bisnis rokoknya yang sedang pulih dan dapat menghambat pembayaran dividen di masa depan.

Adapun PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) juga mendapat peringkat ADD dengan target harga Rp870 per saham. Menurut analis, kenaikan harga jual rata-rata WIIM masih tertinggal dibanding pesaing karena daya beli konsumen yang lebih rendah dari perkiraan.

Sedianya pada 26 September, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan hasil diskusi dengan sejumlah produsen rokok besar di antaranya Djarum, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), hingga Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (GAPPRI).

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement