sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Prospek Emiten Menara Telko 2024 di Tengah Ramai Aksi Merger, Masih Nyaring?

Market news editor Fiki Ariyanti
18/01/2024 15:07 WIB
Bagaimana potensi emiten menara telekomunikasi di 2024? Simak ulasannya berikut ini.
Prospek Emiten Menara Telko 2024 di Tengah Ramai Aksi Merger, Masih Nyaring? (Foto MNC Media)
Prospek Emiten Menara Telko 2024 di Tengah Ramai Aksi Merger, Masih Nyaring? (Foto MNC Media)

Sementara pertumbuhan menara masih dilakukan oleh perusahaan menara, meski tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan beberap tahun sebelumnya.

"Aksi merger berdampak pada penurunan kinerja secara jangka pendek. Penurunan pendapatan di sembilan bulan 2023 didorong oleh beberapa sewa menara ISAT yang tidak diperpanjang setelah aksi merger," paparnya.

Sementara itu, dari tenant lainnya seperti pendapatan sewa dari Telkomsel tercatat Rp1,7 triliun (-1,1% YoY), pendapatan sewa dari EXCL meningkat menjadi Rp866 miliar (+10% YoY), diikuti PT Smartfren Telecom Tbk sebesar Rp409 miliar (+6,5% YoY). 

"Kami melihat konsolidasi sektor melalui merger akan negatif dalam jangka pendek, karena provider akan melakukan evaluasi terhadap BTS yang mengalami overlapping atau berdekatan," tutur Aqil.

Penguatan dolar AS (USD), diakuinya, akan berdampak negatif. Menurut Aqil, TBIG akan menghadapi empat kali pembayaran obligasi di tahun ini, di mana perseroan mengatakan akan menggunakan arus kas operasional dan fasilitas kredit bergulir untuk melunasi utang tersebut. 

Perlu diketahui, TBIG memiliki komposisi surat utang dalam dolar sebesar equivalent Rp21,2 triliun atau ~72% dari total jumlah utang berbunga TBIG hingga sembilan bulan 2023. 

Secara senstivitas nilai tukar, ketika rupiah melemah 1% terhadap USD, asumsi variabel lain tetap, maka laba bersih akan lebih rendah Rp18,2 miliar di 2022.

Kemenkeu berencana menggratiskan PNBP bagi operator telekomunikasi. Namun, kebijakannya harus menunggu usulan dari Kemenkominfo. Sebelumnya, Kemenkominfo mengungkapkan bakal menggratiskan biaya PNBP bagi operator untuk mendorong penetrasi 5G di Indonesia. 

Kemenkominfo pun berharap dengan keberadaan regulasi tersebut dapat membuat Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara dengan internet tercepat di dunia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan digratiskan biaya up front fee ataupun initial fee dan annual fee selama 3 tahun pertama. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement