Sebagai informasi, pekan lalu PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi saham favorit asing dalam sepekan dengan net foreign buy mencapai Rp499,4 miliar.
Di urutan kedua dan ketiga ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan BBCA dengan capital inflow masing-masing Rp438,1 miliar dan Rp242,3 miliar dalam sepekan.
CGS International menambahkan, proporsi perusahaan yang gagal memenuhi ekspektasi mungkin lebih rendah dibandingkan pada 1Q24.
“Kami juga memperkirakan hasil keseluruhan pada kuartal dua tahun ini dari 51 perusahaan Indonesia terpilih akan sedikit di bawah ekspektasi konsensus Bloomberg.
CGS International menambahkan, sektor konsumen memberikan hasil yang positif, namun komoditas mungkin mengecewakan.
“Kami menyoroti potensi ICBP, INDF, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), HEAL, dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA),” imbuh riset tersebut
Ini karena, menurut CGS International, sektor kebutuhan pokok konsumen didukung oleh belanja pemerintah yang lebih tinggi dari tahun ke tahun dan daya beli masyarakat kelas bawah yang lebih tangguh dari perkiraan pasca pemilu.
Sementara itu, sektor kesehatan dapat terdukung oleh peningkatan kapasitas tempat tidur yang terus berlanjut dan tingginya jumlah kasus demam berdarah pada semester I-2024.
CGS International juga melihat konsumsi masyarakat berpendapatan rendah, yang telah menghambat pertumbuhan PDB, mungkin telah mencapai titik terendahnya.
“Kami berharap adanya reformasi di bawah pemerintahan baru, yang akan meningkatkan konsumsi dan membantu sektor lain,” tulis riset tersebut. (ADF)