"Jadi right issue bisa kami bilang ini belum pasti akan kami lakukan, saat ini kami masih melakukan diskusi intens dengan para pemegang saham utama terutama Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN, dalam posisi ini pemerintah mendukung karena alokasi dana Rp3,5 triliun bisa dialokasikan untuk anggaran lainnya," kata Yudha.
Dengan demikian, untuk saat ini right issue BNI belum bisa dikonfirmasi karena belum ada urgensi dengan kondisi permodalan yang cukup kuat. Di samping itu, Yudha memproyeksikan pertumbuhan laba BNI akan semakin meningkat.
(IND)