Ibrahim memperkirakan, nilai tukar Rupiah akan dalam tren pelemahan seiring masih kuatnya tekanan eksternal yang diperkirakan persisten hingga akhir semester I-2024.
“Sementara itu, untuk semester II-2024, perkembangan nilai tukar Rupiah diperkirakan lebih baik, dengan adanya ekspektasi penurunan suku bunga the Fed yang juga akan diikuti penurunan permintaan terhadap dolar AS,” jelas Ibrahim.
Sehingga, posisi cadangan devisa akan lebih baik pada akhir tahun, atau mencapai USD155 miliar. Perkiraan ini lebih baik jika dibandingkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2023 tercatat sebesar USD146,4 miliar.
"Dengan demikian, untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Kemudian ditutup melemah di rentang Rp15.880-Rp15.930," pungkas Ibrahim.
(FAY)