Sementara itu, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi alias OECD mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,9 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Juni 2025 yang hanya 4,7 persen.
Kenaikan proyeksi OECD itu dipicu oleh langkah BI yang mulai mengambil kebijakan pro pertumbuhan dengan melonggarkan kebijakan moneter serta kinerja investasi yang terus terakselerasi.
Dengan melihat sentimen di atas, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun diperkirakan ditutup melemah pada rentang Rp16.620-Rp16.650 per USD.
(NIA DEVIYANA)