Akibat dari naiknya harga minyak karena USD menguat menjadikan bahan impor terus merangkak naik, apalagi dibarengi dengan musim kemarau (El Nino) yang cukup panjang membuat konsumsi masyarakat mengalami penurunan.
Guna membantu meningkatkan konsumsi masyarakat, pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, berupa berbagai insentif yang akan digelontorkan, antara lain insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk properti, bantuan beras hingga bantuan langsung tunai (BLT).
Untuk BLT akan diberikan pada keluarga penerima manfaat (KPM) sebesar Rp200 ribu selama dua bulan, yaitu November dan Desember 2023.
Selain itu, pemerintah juga akan Kembali memberikan insentif berupa bantuan beras kembali diberikan pada Desember 2023 sebesar 10 kilogram (kg) per KPM. Bantuan ini diberikan kepada 20 juta KPM yang telah terdaftar.
Sementara itu, sektor manufaktur tidak mendapat insentif lantaran dinilai masih dalam kategori baik dan ekspansif untuk Purchasing Managers Index (PMI).