Meski demikian, jelas dia, inflasi berada dalam tren meningkat yang disebabkan oleh kenaikan harga pangan. Hal ini bisa menjadi penghambat bagi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 karena dapat mengganggu daya beli masyarakat.
Selain itu, Bank Indonesia terus melakukan bauran strategi ekonomi guna untuk melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah serta terus melakukan intervensi besar di pasar valuta asing, Obligasi di perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), walaupun nantinya akan berimbas terhadap menurunnya cadangan devisa.
"Namun apa yang dilakukan oleh BI sudah sesuai dengan regulasi yang bertujuan untuk menahan pelemahan mata uang Rupiah, imbas dari kenaikan inflasi global," jelas dia.
Dengan demikian, untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif kemudian ditutup melemah di rentang Rp16.160-Rp16.250.
(YNA)