IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup menguat 52 poin di level Rp14.644 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.696. Hal itu disinyalir karena dorongan sentimen global.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Dolar telah melemah dari level tertinggi dua dekade karena imbal hasil obligasi AS telah mundur sedikit karena para pedagang menghitung kenaikan suku bunga jangka pendek yang agresif dari Federal Reserve AS akan menyeret pertumbuhan jangka panjang AS.
"Beberapa bukti yang menunjukkan perlambatan ekonomi AS muncul pada Senin dengan indeks manufaktur Empire State Fed New York menunjukkan penurunan mendadak selama Mei," ujar Ibrahim dalam risetnya, Selasa (17/5/2022).
Ekspektasi suku bunga global juga menjadi lebih hawkish, dengan kesenjangan antara imbal hasil riil Jerman dan AS 10-tahun menyempit lebih dari 30 basis poin pada Mei 2022 hingga saat ini. Bahkan Bank sentral di Inggris dan Australia juga telah menaikkan suku bunga.
Reserve Bank of Australia juga merilis risalah dari pertemuan kebijakan terbaru pada hari sebelumnya, dengan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-7 akan bertemu sehari kemudian.