Penguatan dolar pagi ini masih cenderung stabil sejalan dengan reli yield / imbal hasil di pasar obligasi AS. Yields obligasi untuk jangka dua tahun telah naik di atas 1%, mencetak rekor barunya sejak Februari 2020.
Banyak analis memperkirakan dolar akan naik lebih jauh karena pengetatan Fed. "Perbandingan langsung antara indeks dolar vs yield obligasi menunjukkan bahwa USD belum sepenuhnya dihargai," tulis analis Westpac kepada Reuters, Jumat (21/1/2022).
Investor obligasi mengharapkan Federal Reserve dapat mulai menaikkan suku bunga segera setelah Maret, meskipun indeks dolar masih negatif -0,52% sepanjang tahun ini.
Fed akan memulai pertemuan komite (FOMC) pada Selasa depan (25/1), yang akan menjadi perhatian para pelaku pasar terkait garis waktu dimulainya pengetatan.
"Dolar bisa menguat minggu depan hingga 96,938," tukasnya.
(SANDY)