"Jika kita gunakan asumsi tingkat inflasi rata-rata di bulan Desember, maka inflasi akhir 2022 diperkirakan berada pada kisaran 5,4 persen hingga 5,6 persen, lebih baik dibandingkan dengan konsensus pasar yang memperkirakan inflasi akhir tahun bisa tembus 6,7 persen," papar Ibrahim.
Indikator selanjutnya adalah kinerja neraca perdagangan Indonesia masih sangat baik dengan dukungan sektor komoditas. Pada November, neraca perdagangan mencatatkan angka USD5,16 miliar atau melanjutkan surplus sepanjang 31 bulan terakhir.
Dengan neraca perdagangan tersebut, menurut Ibrahim Indonesia dapat dipastikan Neraca Transaksi Berjalan (NTB) atau Current Account Balance Indonesia akan mengalami surplus dalam kisaran 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).