Melansir Reuters, sampai saat ini penjualan migas Rusia ke Eropa merupakan salah satu sumber utama pendapatan mata uang asing Rusia. Putin menyebut bahwa Negara Beruang Merah mempunyai perjanjian produksi dengan anggota OPEC+, yang juga sebelumnyaa bersikeras untuk tetap memotong produksi.
Analis menilai ketidakpastian seputar sanksi Uni Eropa terhadap minyak Rusia dan batasan harga membuat volatilitas harga akan tetap tinggi. Namun demikian hal itu memiliki dampak terbatas di pasar global, kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
Akhir pekan lalu Brent dan WTI membukukan penurunan mingguan terbesar mereka dalam beberapa bulan terakhir, dan tercaatat menyentuh posisi terendah sejak Desember 2021. Ini dipicu karena kekhawatiran atas resesi global yang membebani permintaan minyak. (RRD)