IDXChannel - Nilai mata uang rupiah hari ini di pasar spot naik tipis atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan awal bulan Selasa (1/3/2022). Hingga pukul 09:51 WIB, mata uang Garuda tumbuh 21 poin atau 0,15% di Rp14.360 per 1 dolar Amerika Serikat
Pasar uang di kawasan Asia Pasifik bergerak mixed atas dolar AS, seperti Dolar Hong Kong koreksi -0,03% di 7,8159, Won Korea Selatan turun -0,05% di 1.201,79, dan Ringgit Malaysia menguat 0,02% di 4,1950.
Peso Filipina longsor -0,17% di 51,255, Dolar Taiwan terjatuh -0,19% di 28,048, Baht Thailand naik 0,09% di 32,640, Dolar Singapura koreksi -0,13% di 1,3564, dan Yuan China turun -0,03% di 6,3113. Sementara itu Yen Jepang anjlok -0,15% di 115,17 dan Dolar Australia naik 0,07% di 0,7267.
Indeks dolar yang mengukur kinerja sejumlah mata uang lainnya mengawali pagi ini dengan kenaikan tipis 0,16% di 96,86, merespons langkah Rusia dan Ukraina untuk memulai perundingan gencatan senjata, setelah empat hari terakhir terjadi agresi militer.
Namun, pada putaran pertama perundingan, kedua negara tersebut masih belum menghasilkan putusan apapun. Peluang terjadinya perundingan putaran kedua masih terbuka.
Mata uang safe-haven seperti yen dan franc Swiss tampak lebih stabil setelah reli cukup panjang yang terdorong krisis yang berkembang di Ukraina.
"Berita dari Ukraina masih tetap suram, dengan pembicaraan Rusia-Ukraina tidak menghasilkan resolusi," kata Rodrigo Catril, ahli strategi valuta asing di National Australia Bank, dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Selasa (1/3/2022).
Selain krisis Ukraina, dolar juga masih terbebani dengan menurunnya pasar obligasi menuju level terendahnya hampir satu bulan terakhir di tengah kekhawatiran meningkatnya kenaikan suku bunga dari Federal Reserve bulan Maret ini.