Dengan stimulus besar yang kembali digelontorkan, CGSI memperkirakan sektor consumer staples dan minimarket akan menjadi pemenang jangka pendek, disusul ritel menengah-atas. Efeknya diperkirakan semakin kuat karena bertepatan dengan pergeseran musim Ramadan pada pertengahan Maret 2026, yang berpotensi meningkatkan permintaan barang konsumsi pada akhir tahun.
Meski demikian, CGSI mempertahankan rekomendasi neutral untuk sektor konsumer karena masih adanya tantangan struktural seperti underemployment dan ketimpangan antara pertumbuhan pendapatan dan biaya hidup.
Saham pilihan utama CGSI di sektor ini adalah Unilever Indonesia (UNVR) dengan dividend yield 11 persen hingga paruh pertama 2026, pengelola Alfamart (AMRT) yang diperkirakan membukukan laba di atas konsensus, serta Cimory (CMRY) dengan pertumbuhan laba bersih tahunan rata-rata 11 persen hingga 2027. Saham lain yang disukai mencakup Mayora (MYOR), Indofood CBP (ICBP), dan Mitra Adiperkasa (MAPI).
Namun demikian, CGSI menyebut, risiko yang perlu diwaspadai meliputi potensi PHK lanjutan dan realisasi belanja pemerintah yang lebih lambat dari perkiraan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.