Masalah lain yang masih menggelayuti sektor ini, mengutip UOB, adalah terkait kontraktor yang masih dibayangi posisi gearing (porsi utang) yang tinggi seiring risiko kenaikan suku bunga acuan, dan masih lambatnya pembayaran dari pemilik proyek yang membuat arus kas perusahaan seret.
Riset lainnya, dari MNC Sekuritas, pada 16 Desember 2022, menyematkan rating netral untuk sektor konstruksi di 2023.
Mirip UOB, analis MNC Sekuritas menjelaskan, investor masih khawatir dengan prospek sektor konstruksi seiring adanya fluktuasi ekonomi yang membuat investor cenderung memilih aset yang memiliki kas bejibun alias melimpah. Aksi galak bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, juga menjadi sentimen lainnya, lantaran menyebabkan kenaikan suku bunga dan biaya dana (cost of fund).
Namun, sedikit berbeda dengan riset UOB, analis MNC Sekuritas berargumen, sentimen IKN bisa menjadi kisah pembalikan positif (turnaround story) di masa mendatang, demi memperbaiki posisi neraca perusahaan konstruksi. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.