Memang, data bursa menunjukkan PT Karya Permata Inovasi Indonesia cukup aktif melepas kepemilikan sahamnya di DADA, terutama sepanjang Juli–Oktober 2025. Sejak awal Agustus hingga 14 Oktober 2025, Karya Permata tercatat melakukan lebih dari 20 kali aksi jual saham DADA.
Menariknya, meski kerap melepas saham, data KSEI yang dikutip dari Stockbit memperlihatkan Karya Permata juga sesekali melakukan pembelian di tengah tekanan jual, misalnya pada 10, 13, dan 14 Oktober 2025. Tindakan ini terbilang tak lazim mengingat posisinya sebagai PSP.
Kepemilikan Karya Permata pun menyusut dari 4,90 miliar (65,96 persen) menjadi 2,82 miliar (37,90 persen) per 14 Oktober 2025.
William juga merespons kabar target harga fantastis Rp230.000 yang ramai beredar. Dia menegaskan, “Kalau soal target Rp230 ribu itu menurut saya bisa diabaikan, karena target setinggi itu hampir mustahil informasinya sampai ke publik duluan.”
Rumor Bombastis
Sebelumnya, beredar sejumlah rumor tak berdasar di lebih dari sepuluh media online terkait saham DADA.