Karenanya, aksi beli saham bagi investor jangka panjang bisa dilakukan kapan saja, selagi secara harga masih cukup wajar dan belum masuk kategori overprice.
Namun bukan berarti saham IPO hanya cocok untuk kalangan trader, dan tidak sesuai bagi investor jangka panjang.
"Bisa saja sih saham IPO dipakai untuk investasi jangka panjang," ujar Research & Consulting Manager Infovesta Utama, Nicodimus Kristiantoro, kepada media.
Meski, menurut Nicodemus, godaan untuk menjual saham IPO di hari perdananya cenderung cukup besar, lantaran biasanya volatilitas harga pada saat hari perdana relatif cenderung tinggi.
Di lain pihak, Nicodemus juga mengakui bahwa tidak mudah untuk menentukan saham-saham IPO mana saja yang layak untuk dikoleksi dalam jangka panjang. Dalam hal ini, pelaku pasar wajib untuk menganalisa kinerja dan potensi bisnis dari emiten yang baru IPO tersebut.