Perwakilan ANJ mengatakan perusahaan tidak mengetahui masalah ini dan belum menerima informasi mengenai keputusan penjualan. Dua pemegang saham utama tidak dapat dihubungi oleh Bloomberg.
ANJ memiliki cadangan lahan seluas lebih dari 150.000 hektare pada akhir 2022, sekitar sepertiganya telah ditanami, menurut situs web perusahaan. Kelapa sawit dewasa mencakup 86% area yang ditanami.
ANJ didirikan pada 1993 dengan nama Austindo Teguh Jaya dan berubah nama menjadi ANJ lima tahun kemudian. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2013.
Perusahaan Indonesia juga menanam sagu dan edamame, dan memiliki pabrik biogas untuk pengoperasian energi terbarukannya. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.