Riset terbaru analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis juga memberikan kategori overweight untuk saham-saham emiten menara telco. Menurut Niko, selain tipikal bisnis menara yang strategis, pihaknya memperkirakan pendapatan akan tumbuh 6% secara tahunan (year on year) dan laba bersih juga naik 11% yoy.
Niko menjelaskan, katalis saham sektor ini di antaranya terdorong peningkatan pernintaan bisnis fiber optik di Pulau Jawa dan bisnis penyewaan menara (tenant) di luar Jawa, bisnis yang dijaga dengan peluang akuisisi atas aset-aset yang menghasilkan pendapatan saat ini.
“Konsolidasi operator telco yang sedang berlangsung akan meningkatkan skala dan peluang penetrasi telekomunikasi yang lebih dalam di luar Jawa,” tulis Niko dalam riset 8 Januari 2024.
Dengan pertimbangan itu, BRI Danareksa memberikan target harga saham MTEL di level Rp 960/saham atau 44,36% dari harga penutupan per 16 Februari lalu. “Mitratel adalah pilihan utama kami, mengingat leverage [utang] mereka relatif rendah, keuntungan kolokasi yang lebih tinggi serta keunggulan komparatif mereka di wilayah luar Jawa,” kata Niko. (*)