Sementara harga timah global turun USD1.562 per MT atau 6,30 persen sejak awal tahun 2023, menurut perdagangan contract for Difference (CFD) yang melacak pasar acuan komoditas ini. Secara historis, harga timah mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar USD200.800 per MT pada bulan September 2022.
Lambatnya pemulihan ekonomi China dan melemahnya permintaan timah karena tingginya persediaan London Metal Exchange (LME) juga menjadi faktor anjloknya harga timah.
Harga timah masih berada di bawah tekanan pasokan karena produksi dalam negeri China yang tetap stabil, ditambah impor yang lebih tinggi.
Selain itu, daerah Milisi Wa di Myanmar yang merupakan daerah penghasil utama bijih timah, menghentikan aktivitas penambangannya pada Agustus lalu.
Pabrik pemilihan bijih timah ini kemudian kembali beroperasi pada pertengahan September, sehingga menghasilkan lebih banyak pasokan ke China dalam beberapa bulan terakhir.