sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Waskita Karya (WSKT) Kena ARB, Sentimen Negatif Menyelimuti

Market news editor Anggie Ariesta
02/05/2023 18:21 WIB
Emiten konstruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengalami koreksi dalam atau menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan hari ini, Selasa (2/5/2023)
Saham Waskita Karya (WSKT) Kena ARB, Sentimen Negatif Menyelimuti. (Foto MNC Media)
Saham Waskita Karya (WSKT) Kena ARB, Sentimen Negatif Menyelimuti. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Emiten konstruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengalami koreksi dalam atau menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan hari ini, Selasa (2/5/2023). 

Pelemahan saham WSKT didorong oleh sentimen negatif permasalahan hukum di manajemen perseroan dan didukung oleh rilis kinerja di kuartal I-2023 yang masih mencatatkan rugi bersih.

Dikutip dari Buletin 2nd Session Closing IDX, Selasa (2/5/2023), pada penutupan perdagangan hari ini saham WSKT turun 6,96% di level Rp214 per saham. Sebelumnya, pada penutupan Jumat pekan lalu, saham WSKT ditutup pada Rp230 per saham.

Jatuhnya harga saham WSKT didorong oleh sentimen negatif dari Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Sowardjono yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi.

Oleh tim penyelidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung), Direktur Utama WSKT diduga terlibat dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh Waskita dan anak usahanya PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Selain itu, secara kinerja WSKT juga kembali membukukan kerugian pada hasil laporan keuangan kuartal I-2023. Waskita membukukan rugi bersih Rp374,93 miliar di kuartal I-2023. Angka itu turun 54,86% secara tahunan (YoY) dari kuartal I-2022 dengan rugi bersih Rp830,63 miliar.

Kerugian tersebut berasal dari pendapatan sebesar Rp2,73 triliun, turun 2,36% dari sebelumnya yang sebesar Rp2,74 triliun.

Per Maret 2023, WSKT memiliki total aset sebesar Rp98,22 triliun atau turun tipis dari posisi Desember 2022 sebesar Rp98,23 triliun.

(YNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement