Impor China sepanjang Januari-September 2025 turun 11 persen menjadi 388 juta ton karena tingginya stok dan kenaikan produksi domestik.
Meski demikian, produksi batu bara dalam negeri China mulai melambat sejak pertengahan tahun setelah pemerintah meminta pengetatan aspek keselamatan tambang.
Perlambatan ini, ditambah kebutuhan restocking musim dingin, membuat impor China turun lebih landai pada Agustus-Oktober, yakni 7 persen secara tahunan.
Permintaan India juga belum menggembirakan. Impornya dalam 10 bulan pertama 2025 tercatat turun 7,5 persen meski tekanan penurunan sudah mulai stabil dalam beberapa bulan terakhir.
Dengan kondisi tersebut, BRI Danareksa mempertahankan rekomendasi Neutral untuk sektor batu bara. Menurut riset itu, risiko penurunan harga masih datang dari lemahnya permintaan dan tingginya persediaan terutama di China, sementara efektivitas pemangkasan produksi domestik masih harus dilihat.