Di sisi lain, Kementerian ESDM menyetujui kuota bijih WBN terbaru sebesar 32 juta wmt, yang lebih rendah dari volume penjualan 2023 sebesar 36 juta wmt, tetapi cukup untuk meredakan situasi premi bijih mulai awal 2025.
Rekomendasi Overweight
BRI Danareksa melihat peluang bagi produsen NPI untuk memanfaatkan harga NPI yang lebih kuat sepanjang Oktober guna menghasilkan margin tunai (cash margin) yang kuat, mencapai sekitar USD4 ribu per ton untuk NCKL dan sekitar USD 2 ribu per ton untuk MBMA dan ANTM.
Selain itu, ANTM diharapkan dapat memanfaatkan penjualan premi bijih yang ada kepada pihak ketiga, mengingat adanya jeda waktu antara persetujuan kuota RKAB WBN dan realisasi penjualan.
Meski demikian, ANTM akan tetap diuntungkan karena memiliki 10 persen saham di WBN.
“Oleh karena itu, kami mempertahankan rekomendasi overweight pada sektor ini, dengan urutan pilihan sebagai berikut: TINS > NCKL > ANTM > MDKA > MBMA > INCO,” kata analis BRI Danareksa Sekuritas. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.