Pergerakan harga komoditas bervariasi, di mana harga minyak ICE Brent turun 0,93%, CPO Malay turun 0,19%, timah turun 3,73%, dan nikel anjlok 1,09% disebabkan oleh kebijakan Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu menandatangani executive orders yang akan melarang beberapa investasi baru AS di China dalam teknologi sensitif, seperti chip komputer.
Di samping itu, mewajibkan pemberitahuan kepada pemerintah di sektor teknologi lainnya. Hal tersebut berpotensi melemahkan permintaan industri hilir di China. Selain itu, potensi peningkatan suplai dari Indonesia dan Filipina juga menjadi katalis negatif bagi pasar nikel.
Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I relatif sepi, mencapai Rp4,9 triliun lebih rendah dari nilai transaksi pada sesi I pada perdagangan kemarin. Perdagangan saham tertinggi didominasi oleh saham sektor perbankan besar serta komoditas.
(FAY)