“Batu bara akan dikirimkan oleh penjual kepada SGER dimulai sejak November 2024 sampai dengan selambat-lambatnya pada Oktober 2028,” Michael dalam keterangan resminya, Rabu (13/11/2024).
Michael menyebut, perjanjian offtake ini bertujuan agar tersedianya suplai batu bara kepada pelanggan perseroan. Sebagai salah satu perusahaan trading batu bara, SGER senantiasa memasok batu bara dengan kualitas terbaik bagi pelanggan dengan harga yang bersaing.
Michael menilai, prospek batu bara di masa mendatang masih baik. Batu bara tetap menjadi salah satu sumber energi utama terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia dan negara Asia Tenggara.
“Meskipun ada tekanan global untuk beralih ke energi bersih, permintaan batu bara masih stabil, terutama dari negara-negara seperti India, Cina, dan beberapa negara Asia lainnya yang terus meningkatkan konsumsi energi untuk mendukung pertumbuhan ekonominya,” tutur Michael.
Dalam keterangan terpisah di keterbukaan informasi BEI, disebutkan bahwa volume kontrak antara perseroan dengan MMI memiliki potensi pendapatan sebesar Rp3 triliun.