Reni menjelaskan, pihaknya sejauh ini telah mengintegrasikan aspek keberlanjutan pada keseluruhan kegiatan operasional perusahaan.
Salah satunya dengan mewujudkan kegiatan produksi yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular, melalui penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah pertanian dan industri, sampah perkotaan (municipal solid waste) yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), biomassa, serta sumber-sumber alternatif lain, untuk menciptakan operasional produksi yang berkelanjutan.
Selain itu, SIG juga telah mengimplementasikan teknologi berbasis Industry 4.0 dalam kegiatan produksi untuk peningkatan produktivitas, penggunaan energi yang efektif dan efisien, serta mendukung upaya Perusahaan mereduksi emisi.
Tak hanya itu, upaya digitalisasi selama ini juga diklaim Reni telah membantu Perseroan dalam memastikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sehingga manajemen mutu selalu terjaga.
"Produk-produk SIG tidak hanya telah tersertifikasi SNI tetapi juga mengandung komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi lebih dari 90 persen, atau lebih tinggi dari yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 minimal 40 persen," ujar Reni.