Rini menyebut, perseroan sudah mulai merasakan dampak dari terealisasinya penjualan Liquid CO2 ke pabrik semen yang ada di pulau Kalimantan, seperti Kobexindo dan Indocement. Sementara pada produksi Acetylene di awal tahun ini, Rini menyebut peningkatan penjualan Acetylene masih terus terjadi seiring dengan penjualan produk Oxygen.
“Kebutuhan oxygen juga meningkat sesuai dengan proyek yang ada di Kalimantan yang terus meningkat,” imbuh Rini.
Untuk memenuhi kebutuhan produksi, perseroan juga telah menambah alat kerja seperti Tabung Acetylene dan Truk untuk mendukung pemenuhan atas permintaan barang yang meningkat.
Setelah terealisasinya alat kerja seperti Lorry Tank, Iso Tank, Truk, Tabung, perseroan lebih optimistis untuk memenangkan tender dan penetrasi pasar. Perseroan juga melakukan koordinasi kepada suplier pengadaan alat kerja baru untuk dapat mengirimkan alat kerja baru ke lokasi operasional perseroan tepat waktu.
“Saat ini SBMA sedang mengikuti beberapa tender, dan sudah ada addendum baru dari kontrak lama tentunya dengan harga baru,” tutur Rini.