sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Terkerek Lonjakan Harga Saham Energi, Wall Street Diramal Menguat

Market news editor Anggie Ariesta
14/04/2024 07:43 WIB
Wall Street pekan depan diprediksi akan menguat imbas lonjakan saham-saham energi AS.
Terkerek Lonjakan Harga Saham Energi, Wall Street Diramal Menguat. (Foto: MNC Media)
Terkerek Lonjakan Harga Saham Energi, Wall Street Diramal Menguat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street pekan depan diprediksi akan menguat imbas lonjakan saham-saham energi AS. Hal tersebut terjadi karena para investor mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga minyak dan perekonomian yang lebih tinggi dari perkiraan. Hal itu terjadi sembari berupaya melindungi portofolio mereka dari kekhawatiran akan bangkitnya kembali inflasi.

Mengutip Reuters, Sabtu (13/4/2024) waktu setempat, sektor energi S&P 500 (.SPNY), naik sekitar 17% pada tahun 2024, kira-kira dua kali lipat indeks yang lebih luas (.SPX), pengembalian tahun ini.
 
Kenaikan indeks telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, menjadikannya sektor dengan kinerja terbaik dalam S&P 500 dalam sebulan terakhir.

Salah satu pendorong utamanya adalah harga minyak: minyak mentah AS telah meningkat 20% tahun ini karena kuatnya perekonomian AS yang tidak terduga dan kekhawatiran akan meluasnya konflik Timur Tengah.

Beberapa investor juga percaya kenaikan saham-saham energi dapat melakukan lindung nilai terhadap inflasi AS. Kenaikan harga konsumen terbukti lebih keras dari perkiraan tahun ini, sehingga mengancam untuk menahan kenaikan saham secara lebih luas dengan melemahkan ekspektasi mengenai seberapa besar Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada tahun 2024.

“Jika inflasi akan meningkat lagi… lindung nilai adalah dengan memiliki beberapa eksposur komoditas,” kata Ayako Yoshioka, manajer portofolio senior di Wealth Enhancement Group.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement