sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Terkerek Lonjakan Harga Saham Energi, Wall Street Diramal Menguat

Market news editor Anggie Ariesta
14/04/2024 07:43 WIB
Wall Street pekan depan diprediksi akan menguat imbas lonjakan saham-saham energi AS.
Terkerek Lonjakan Harga Saham Energi, Wall Street Diramal Menguat. (Foto: MNC Media)
Terkerek Lonjakan Harga Saham Energi, Wall Street Diramal Menguat. (Foto: MNC Media)

Saham-saham pertambangan, perusahaan baja, dan perusahaan terkait komoditas lainnya juga meningkat seiring dengan kenaikan saham-saham energi.

“Investor melihat keadaan dunia dan mereka melihat bahwa perekonomian sebenarnya tidak mengalami banyak perlambatan…di saat terdapat berbagai kekhawatiran mengenai kemacetan pasokan komoditas, terutama minyak,” kata Peter Tuz, presiden Chase Penasihat Investasi Corp.

Saham energi turun hampir 5% pada tahun 2023, sedangkan S&P 500 yang lebih luas naik 24%. Namun kredensial lindung nilai inflasi mereka mendapat dorongan pada tahun 2022. Pada tahun itu, sektor energi S&P 500 melonjak sekitar 60%, memberikan titik terang di pasar saham yang anjlok karena The Fed menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi yang telah mencapai level tertinggi dalam 40 tahun.

Ahli strategi di Morgan Stanley dan RBC Capital Markets dalam seminggu terakhir menegaskan kembali seruan bullish mereka pada saham-saham energi. 

Dalam sebuah catatan, Lori Calvasina dari RBC menyebutkan meningkatnya risiko geopolitik dan "penerimaan yang semakin meningkat terhadap gagasan bahwa perekonomian sebenarnya cukup kuat."

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement