Praktis, BBRI kini menduduki peringkat pertama emiten dengan investor terbanyak, mengalahkan emiten bank swasta Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dikuasai 362.976 pemegang saham atau raksasa teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan 354.557 investor. (Lihat tabel di bawah ini.)
Sebelumnya, BRI mencetak laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp15,98 triliun pada kuartal I-2024, angka terbesar di bursa sepanjang periode tersebut, di atas BBCA (Rp12,9 triliun) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan laba bersih Rp12,7 triliun.
Laba BRI tersebut tumbuh 2,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp15,56 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, pada 25 April lalu, pertumbuhan laba tersebut tetap ditopang oleh pendapatan bunga bersih. BRI mencatat pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik 9,6% yoy menjadi Rp35,95 triliun dari tahun sebelumnya Rp32,78 triliun.
Meski demikian, rasio NIM yang dicatatkan bank berkode saham BBRI ini turun tipis 8 basis poin (bps) dari 6,67% pada kuartal I 2023 menjadi 6,59% pada kuartal I 2024.