Hingga kuartal III-2024, pendapatan Bukalapak mencapai Rp3,4 triliun. Dengan kata lain, segmen ini hanya menghasilkan pendapatan kurang dari Rp100 miliar di sembilan bulan pertama 2024.
Willix juga menilai, BUKA memutuskan lebih fokus pada penjualan produk virtual karena pengembangan segmen ini berjalan dengan baik dalam beberapa tahun terakhir meski dia tak menyebutkan pendapatan dari segmen produk virtual.
"Hal ini terlihat dari dampak positif yang diberikan segmen ini pada posisi keuangan perseroan," kata Willix.
Dengan transformasi ini, menurutnya, Bukalapak tetap beroperasi sebagai perusahaan di bidang portal web dan platform digital. Dengan begitu, tidak ada perubahan kegiatan utama perseroan.
"Aplikasi dan situs web Bukalapak maupun aplikasi dan situs web marketplace lainnya yang dimiliki perseroan serta Mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh para pengguna dan konsumen untuk layanan lainnya yang telah ada sebelumnya antara lain produk virtual, gaming, dan investasi," kata Willix.