Ini merupakan respons dolar menyusul rilis rapat Komite Federal Terbuka AS yang menunjukkan Federal Reserve bersiap untuk melangkah lebih agresif dalam mencegah inflasi.
Risalah pertemuan Federal Reserve bulan Maret menunjukkan para anggota bersiap untuk menaikkan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan mendatang.
Mereka juga menunjukkan kesepakatan umum terkait pemangkasan US$95 miliar per bulan dari kepemilikan aset yang membengkak selama pandemi.
"Pasar kemungkinan masih lambat menerima kenyataan bahwa pengetatan kuantitatif akan datang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya," kata Analis Spectra Markets, Brent Donnelly, dilansir Reuters, Kamis (7/4/2022).
"Ini akan membuat saham bakal berat dan justru mendukung dolar," katanya.
(NDA)