Aset perseroan juga diproyeksi melonjak signifikan dari Rp70,47 miliar menjadi Rp2,83 triliun, seiring dengan adanya investasi dan penyertaan pada perusahaan-perusahaan di sektor pertambangan. Adapun pembayaran kepada pihak penjual akan dilakukan secara bertahap dalam bentuk utang lain-lain (other payable).
Dari sisi rasio keuangan, transformasi bisnis ini turut mengubah sejumlah indikator penting. Return on Asset (ROA) tercatat 0,57 persen, Return on Equity (ROE) mencapai 21,21 persen, dan margin laba bersih (net margin) sebesar 78,39 persen.
Namun, rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar hanya 0,03x, sedangkan rasio total liabilitas terhadap total aset tercatat 0,98x dan terhadap ekuitas sebesar 36,27x.
Sebagai bagian dari transformasi, PACK juga menyiapkan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Perseroan akan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang nantinya bisa dikonversi menjadi hingga 35 miliar saham baru.
Dana hasil rights issue dengan OWK tersebut akan digunakan untuk mendanai akuisisi dua perusahaan nikel dengan total nilai transaksi USD168,78 juta atau lebih dari Rp2,7 triliun.