Panin Sekuritas juga menyoroti langkah TPIA yang tengah menuntaskan akuisisi jaringan SPBU ExxonMobil di Singapura senilai sekitar USD1 miliar, sebagai strategi memperluas portofolio bisnis energi hilir sekaligus mengintegrasikan pasokan dari kilang hingga ritel.
“Kami juga mencermati bahwa perseroan tengah memperkuat portofolio bisnis nya (energi, kimia dan infrastruktur) dari hulu ke hilir dengan aktif ekspansi dan akuisisi dalam 2 tahun terakhir, di mana kami perkirakan aksi korporasi ini potensi berlanjut,” demikian kata Panin.
Progres pembangunan pabrik CA-EDC yang bergerak di bisnis hilir telah mencapai 33 persen, dan ditargetkan beroperasi pada 2027.
Kendati demikian, Panin Sekuritas mengingatkan bahwa posisi net debt TPIA sebesar USD1,5 miliar pada 9M25 menjadi risiko tersendiri, terutama di tengah profitabilitas operasional yang belum pulih.
Pergerakan Saham
Saham TPIA menguat tipis 1,43 persen ke Rp7.100 per unit pada Senin (17/11/2025) setelah beberapa hari bergerak mendatar di area support penting. Kenaikan tipis ini memberi sinyal bahwa tekanan jual mulai mereda setelah koreksi panjang sejak tengah tahun.