Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2022, uang muka pembelian batu bara RMKE mencapai Rp54,92 miliar, lebih tinggi dari periode sama tahun 2021 senilai Rp30,53 miliar.
Lebih jauh, RMKE juga mencatat ada biaya uang muka yang timbul dari produksi batu bara sebesar Rp29,52 miliar, dari posisi nihil pada tahun lalu. Muhtar menerangkan hal itu terjadi karena anak perusahaan, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) memulai produksi pada 2022.
"TBBE membayarkan uang muka itu terlebih dahulu kepada kontraktor tambangnya," terang Muhtar.